Matrik
Teori pertumbuhan
Teori Roy F. Harrod
|
Teori Evsey D. Domar
|
Pendekatan Neo-Klasik (Robert M. Solow)
|
Pendekatan Nikolas Kaldor
|
Pendekatan Simon Kuznets
|
1. Teori Harrod berkisar pada
pertumbuhan ekonomi yang dapat berlasung secara terus menerus dalam pola
keadaan equlubrium yang stabil
2. Pemaparaan konsep untuk mncapai
perihal laju pertumbuhan oleh harrod adalah:
a) (the warranted rate of growth) Laju
pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang dianggap memadai dari
sudut pandang pengusa/ calon investor. Pada laju yang memadai tersebut para
pengusaha akan meneruskan usahanya dengan melakukan investasi secara kontinu.
b) (the natural rate of growt)
dimaksutkan laju pertumbuhan produksi dan pendapatan ditentukan oleh kondisi
dasar yang menyangkut:
·
Bertambahnya angka kerja karena bertambahnya penduduk
·
Meningkatnya produktivitas kerja karena kemajuan teknologi.
Kondisi dasar itu yang berkisar
pada pertambahan angkatan kerja dan peningkatan produktivitas kerja,
sekaligus menjadi batas maksimal bagi laju pertumbuhan produksi dan
pendapatan real.
Pertumbuhan dengan kesempatan
kerja penuh hanya bisa dicapai jika terpenuhi dua syarat tersebut yaitu laju
pertumbuhan warranted maupun laju pertumbuhan yang natural.
|
Teori domar
berpangkal tolak pada berlakunya asas investment multipler.
Laju pertumbuhan
pada permintaan dihadapkan kepada pertumbuhan kapasitas produksi.
Dalam modelnya
diungkapkan bahwa pertumbuhan pada prmintaan adalah sama dengan investasi (I)
dikalikan multipler (1/s). sedangkan pertumbuhan pada kapasitas produksi
adalah sama dengan investasi (I) dibagi oleh capital ratio (k). sehingga
pertumbuhan pada permintaan adalah sama dengan pertumbuhan pada kapasitas
produksi: ∆I/I=s/k.
Didalam hal
investasi melebihi laju pertumbuhan yang dimaksut di atas tadi, maka penyimpangan
tersebut menyebabkan bahwa ∆I/I (yang sama dengan pertumbuhan permintaan)
akan lebih meningkat secara nisbi dibandingkan dengan s/k (pertumbuhan pada
kapasitas produksi): I/I > s/k. keadaan demikian akan membawa investasi
dalam jumlah yang semakin besar.
|
Dalam model yang
dikembangkan oleh solow terdapat kemungkinan adanya perubahan pada tingkat
Bunga maupun tingkat upah. Proses pertumbuhan dilihat sebagai suatu proses
yang berlangsung dengan perimbangan- perimbangan yang variable diantara factor-faktor
produksi. Harga-hahrga factor produksi adalah fleksibel sehingga ada
kemungkinan terjadinya subtitusi diantara factor-faktor yang terlibat pada
proses produksi. Dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja melebihi jumlah
pemasok modal, harga tenaga kerja (tingkat upah) menurun secara nisbi
terhadap modal (tingkat bunga). Sebaliknya jika pertambahan modal melebihi
tingkat tambahan angkatan kerja maka tingkat upah akan meningkat. Dengan
adanya perubahan pada factor-faktor produksi melalui subtitusi factor
produksi. Hal itu satu sama lain akan membatasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari ekulibirum pertumbuhan.
Menganggap bahwa
semua tabungan otomatis tersalurkan sebagai investasi sehingga dalam model
neo-klasik tentang pertumbuhan tidak dimasukkan fungsi investasi yang
terlepas dari fungsi tabungan.
|
Pandangan kaldor
tentang proses pertumbuhan jangka panjang diarahkan pada pertumbuhan sektoral
yang mencakup sector produksi komoditi primer dan sector sekunder(industry
& kontruksi). Sedangkan di sector tresier (jasa) dianggap sebagai fungsi
perkembangan industry.
|
Kegiatan ekonomi
masyarakat berpangkal pada kerangka penghitungan nasional (national account)
dengan penjabarannya tentang unsur-unsur kompponen dalam pendapatan nasional.
Metodelogi dalam kajian Kuznets didasarkan atas pantauan empiris menurut
waktu dalam perkembangan emiris. Pemikiran teoritis di bidang ekonomi
dijelmakan dari ilmu deduktif menjadi ilmu kuantitatif.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar