Minggu, 29 Mei 2016

Matrik Teori pertumbuhan. ekonomi pembangunan

Matrik Teori pertumbuhan



Teori Roy F. Harrod
Teori Evsey D. Domar
Pendekatan Neo-Klasik (Robert M. Solow)
Pendekatan Nikolas Kaldor
Pendekatan Simon Kuznets
1.    Teori Harrod berkisar pada pertumbuhan ekonomi yang dapat berlasung secara terus menerus dalam pola keadaan equlubrium  yang stabil
2.    Pemaparaan konsep untuk mncapai perihal laju pertumbuhan oleh harrod adalah:
a)      (the warranted rate of growth) Laju pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang dianggap memadai dari sudut pandang pengusa/ calon investor. Pada laju yang memadai tersebut para pengusaha akan meneruskan usahanya dengan melakukan investasi secara kontinu.
b)      (the natural rate of growt) dimaksutkan laju pertumbuhan produksi dan pendapatan ditentukan oleh kondisi dasar yang menyangkut:
·         Bertambahnya angka kerja karena bertambahnya penduduk
·         Meningkatnya produktivitas kerja karena kemajuan teknologi.
Kondisi dasar itu yang berkisar pada pertambahan angkatan kerja dan peningkatan produktivitas kerja, sekaligus menjadi batas maksimal bagi laju pertumbuhan produksi dan pendapatan real.
Pertumbuhan dengan kesempatan kerja penuh hanya bisa dicapai jika terpenuhi dua syarat tersebut yaitu laju pertumbuhan warranted maupun laju pertumbuhan yang natural.
Teori domar berpangkal tolak pada berlakunya asas investment multipler.
Laju pertumbuhan pada permintaan dihadapkan kepada pertumbuhan kapasitas produksi.
Dalam modelnya diungkapkan bahwa pertumbuhan pada prmintaan adalah sama dengan investasi (I) dikalikan multipler (1/s). sedangkan pertumbuhan pada kapasitas produksi adalah sama dengan investasi (I) dibagi oleh capital ratio (k). sehingga pertumbuhan pada permintaan adalah sama dengan pertumbuhan pada kapasitas produksi: ∆I/I=s/k.
Didalam hal investasi melebihi laju pertumbuhan yang dimaksut di atas tadi, maka penyimpangan tersebut menyebabkan bahwa ∆I/I (yang sama dengan pertumbuhan permintaan) akan lebih meningkat secara nisbi dibandingkan dengan s/k (pertumbuhan pada kapasitas produksi): I/I > s/k. keadaan demikian akan membawa investasi dalam jumlah yang semakin besar.

Dalam model yang dikembangkan oleh solow terdapat kemungkinan adanya perubahan pada tingkat Bunga maupun tingkat upah. Proses pertumbuhan dilihat sebagai suatu proses yang berlangsung dengan perimbangan- perimbangan  yang variable diantara factor-faktor produksi. Harga-hahrga factor produksi adalah fleksibel sehingga ada kemungkinan terjadinya subtitusi diantara factor-faktor yang terlibat pada proses produksi. Dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja melebihi jumlah pemasok modal, harga tenaga kerja (tingkat upah) menurun secara nisbi terhadap modal (tingkat bunga). Sebaliknya jika pertambahan modal melebihi tingkat tambahan angkatan kerja maka tingkat upah akan meningkat. Dengan adanya perubahan pada factor-faktor produksi melalui subtitusi factor produksi. Hal itu satu sama lain akan membatasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dari ekulibirum pertumbuhan.
Menganggap bahwa semua tabungan otomatis tersalurkan sebagai investasi sehingga dalam model neo-klasik tentang pertumbuhan tidak dimasukkan fungsi investasi yang terlepas dari fungsi tabungan. 
Pandangan kaldor tentang proses pertumbuhan jangka panjang diarahkan pada pertumbuhan sektoral yang mencakup sector produksi komoditi primer dan sector sekunder(industry & kontruksi). Sedangkan di sector tresier (jasa) dianggap sebagai fungsi perkembangan industry.
Kegiatan ekonomi masyarakat berpangkal pada kerangka penghitungan nasional (national account) dengan penjabarannya tentang unsur-unsur kompponen dalam pendapatan nasional. Metodelogi dalam kajian Kuznets didasarkan atas pantauan empiris menurut waktu dalam perkembangan emiris. Pemikiran teoritis di bidang ekonomi dijelmakan dari ilmu deduktif menjadi ilmu kuantitatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar