Minggu, 28 Februari 2016

Makalah Biaya Produksi

Makalah Biaya Produksi
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro









Disusun Oleh :
Muhammad Hanan Safei (20140430195)
Kelas : E
Dosen Pembimbing : Ahmad Ma’ruf,SE.,M.Si.


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya  mampu menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih  kepada semua pihak yang telah membantu  proses pembuatan makalah yang berjudul “Makalah Biaya Produksi”.

Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran, guna pembuatan makalah yang lebih baik lagi ke depannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                                                               
                                                                                                                        Yogyakarta,04  November 2014


            Penyusun
                        (Muhammad Hanan Safei)









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1  Latar Belakang....................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................
1.3  Tujuan Penulisan..............................................................................................
1.4  Manfaat Penulisan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................
2.1 Definisi Biaya Produksi.....................................................................................
2.2 Hal yang terkait dengan biaya produksi.............................................................
BAB III PENUTUP................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................










Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan harus memperhatikan biaya, karena setiap rupiah yang dikeluarkan akan mengurangi laba perusahaan. Biaya produksi merupakan faktor penting yang dikeluarkan akan mengurangi laba perusahaan yang menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah yang berjudul Biaya Produksi adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksut definisi biaya produksi ?
2.      Apa  yang terkait dengan biaya produksi ?
1.3. Tujuan Penulisan
tujuan penulisan pada makalah yang berjudul Biaya Produksi adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa definisi biaya produksi
2.      Untuk mengetahui apa saja yang terkait dengan teori biaya produksi.

1.4. Manfaat Penulisan
Dengan penulisan Makalah ini, penulis berharap Makalah ini bermanfaat bagi pembaca   untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai metode pengumpulan data tentang pembahasan teori biaya produksi.



Bab II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
2.2. Hal Yang Terkait Dengan Biaya Produksi
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2.      Bahan-bahan pembantu atau penolong
3.      Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur
4.      Penyusutan peralatan produksi
5.      Uang modal, sewa
6.      Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7.      Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8.      Pajak



Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Biaya eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
Contoh : biaya tenaga kerja, sewa gedung, dll
2.      Biaya Implisit
Biaya implisit disebut hjuga imputed (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusaahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki perusahaan.
Contoh : penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya produksi. Biaya ini sering pula disebut sebagai biaya prasarana atau biaya tak terhindarkan. Dalam suatau usaha ternak, biaya ini umumnya untuk membeli faktor produksi yang tidak habis pakai dalam satu kali proses produksi, misalnya kandang, mesin perah susu, kendaraan,sapi perah, dan lain-lain.
     Biaya variable (variable cost) adalah seluruh biaya yang berubah langsung mengikuti perubahan produk, bila produk naik makan biaya variabel akan naik dan sebaliknya. Dalam usaha ternak pada umumnya berasal dari faktor produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya pakan, bahan bakar, obat-obatan dan lain-lain.
a.      Biaya produksi jangka panjang dan fungsi produksi
Dengan menggunakan alat analisis isoquant dan isocost, untuk setiap produksi tertentu kita bisa menentukan biaya produksi yang minimum. Dalam gambar 6.1 dibawah ini dapat kita lihat bahwa pada tingkat output sebesar Q1,biaya produksi total adalah ditunjukkan pada garis K

            Dari gambar 6.2. diatas dapat kita ketahui bahwa tingkat output Q1dapat dihasilkan dengan biaya produksi TC1. Dengan menggunakan Q1 dan TC1 dapat ditentukan titik koordinatnya dalam grafik yaitu dititik A, begitu juga dengan tingkat output Q2 dapat dihasilkan dengan biaya produksi TC2. Dengan menggunakan Q2 dan TC2 dapat ditentukan titik koordinatnya dalam grafik yaitu titik B. Dengan mencari pasangan  Q dan TC lainnya maka dapat kita gambarkan garis OABC, garis inilah yang disebut schedule biaya produksi dalam jangka panjang.

b.      Biaya Produksi Jangka Pendek dan Fungsi Produksi
Jangka Panjang terdiri dari segmen-segmen jangka pendek, semakin panjang kurun waktunya berarti akan semakin banyak pula segmen jangka pendeknya. Masing-masing jangka pendek ditandai dengan adanya kenyataan bahwa faktor produksi tidak dapat disesuaikan komposisinya secara optimal. Sehingga dalan jangka pendek sulit bagi produsen untuk mengadakan penyesuaian proses produksi secara optimal apabila terdapat perubahan-perubahan ekonomi.
Contoh kita gunakan gambar diatas, suatu pabrik akan dapat beroperasi pada output   dengan biaya serendah-rendahnya apabila perusahaan tersebut memiliki 100 mesin (saat ini pabrik hanya memiliki 20 mesin dan dalam satu tahun akan mendatangkan 80 mesin), karena keterbatasan maka mesin dapat dikirim dalam setahun 3 kali atau setiap bulan akan dikirim 30,30 dan 20 mesin baru. Dlam waktu kurang dari 4 bulan berarti belum ada penambahan mesin baru, sehingga dalam kurung waktu kurang dari 4 bulan perusahaan hanya menghasilkan output sebesar .
c.       Biaya Produksi Tetap dan Biaya Produksi Variable dalam Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi menjadi 2, yaitu:
Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
a)      Biaya Langsung(Direct Cost)
biaya langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diindentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenag kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung telusuri pada departemen tertentu.
b)      Biaya Tidak Langsung(Inderct Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat teridentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
     Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
o   Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembeliaan input tetap. Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
             TC = FC = VC
              FC = TC – VC
Keterangan: TC = Biaya Total (Total Cost)
                    FC = Biaya tetap (Fixed Cost)
                    VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
o   Biaya Variabel Total (Total Variable Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksinya biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:
 VC = TC – FC
o   Biaya Total (Total Cost/TC)
Biaya Total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
      TC = FC + VC
o   Biata Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bari antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus:
AFC = FC/Q
Keterangan: FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
o   Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi.
Rumusnya: AVC = VC/Q
Keterangan: VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas


Contoh kasus bentuk Linier dan nonlinier:


Q
FC
VC
TC
 0
100
0
100
2
100
50
150
4
100
100
200
6
100
150
250
8
100
200
300
10
100
250
350
12
100
300
400
14
100
350
450
16
100
400
500
18
100
450
550
20
100
500
600





a.       Biaya Produksi berbentuk Linier



Q
FC
VC
TC
MC
0
50
0
50

2
50
70
120
35
4
50
120
170
25
6
50
160
210
20
8
50
190
240
15
10
50
210
260
10
12
50
220
270
5
14
50
240
290
10
16
50
270
320
15
18
50
310
360
20
20
50
360
410
25







b.      Biaya Produksi Linier
Gambar 6.4 Kurva Biaya tetap (FC), Biaya variabel (VC) dan biaya Total (TC)
     Pada ilustrasi 6.4. tampak bahwa kurva tetap merupakan garis lurus sejajar sumbu x (output) karena besarnya tidak dipengaruhi besarnya produk. Berapapun tingginya produk, biaya tersebut jumlahnya tetap. Pada kurva bisys vsriabel tampak melengkung mengikuti evisiensi penggunaan faktor produksi. Apabila secara teknis penggunaan faktor produksi efisien (yang digambarkan oleh elastisitas produksi maka biaya variabelnya akan rendah, sehingga bila ada kenaikan efisiensi penggunaan faktor produksi maka akan ada penurunan biaya variabel dan sebaliknya bila ada penurunan efisiensi faktor produksi menyebabkan kenaikan biaya variabel. Sementara kurva biaya total merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel.
    Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya keseluruhan untuk menghasilkan suatu output tertentu dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan atau merupakan biaya per unit produksi. Biaya rata-rata dapat dibedakan atas biaya total rata-rata (ATC), biaya tetap rata-rata(AFC) dan biaya variabel rata-rata(AVC)
ATC =         AVC =        AFC =         dimana Q = total produk
            Biaya variabel rata-rata adalah total biaya variabel dibagi dengan total jumlah produksi atau biaya variabel per satuan output.
            Apabila faktor produksi adalah X ,dan harganya Px, maka biaya variabel adalah VC = X.Px.
Apabila output adalah Q maka AVC = X.Px/Q.
                                                            = X/Q.Px
Q/X = produksi rata-rata (AP), maka AVC = Px/Produksi Rata-rata atau Px/AP
Oleh karena itu apabila:          AP meningkat → AVC akan turun
                                                AP maximum → AVC minimum
                                                AP turun → AVC naik


Biaya variabel rata-rata (AVC) akan turun dan kemudian akan naik bila produksi ditingkat terus menerus, tetapi biaya tetap rata-rata (AFC) akan terus menerus turun bila jumlah produk ditimgkatkan.
TK
TP
MP
AP
FC
VC
TC
MC
AC
AVC
AFC
0
0
-
-
50
-
50
-
-
-
-
1
5
5
5
50
60
110
60
120
70
50.0
2
12
10
8
50
110
160
50
85
60
25.0
3
35
20
12
50
150
200
40
70
53
16.7
4
70
35
18
50
180
230
30
60
48
12.5
5
115
45
23
50
200
250
20
52
42
10.0
6
165
50
28
50
215
265
15
45
37
8.3
7
210
45
30
50
235
285
20
41
34
7.1
8
245
35
31
50
265
315
30
40
33
6.3
9
265
20
29
50
305
355
40
40
34
5.6
10
275
10
28
50
355
405
50
41
36
5.0
11
280
5
25
50
415
465
60
42
37
4.5
12
275
0
23
50
485
535
70
43
39
4.2
13
270
-5
21
50
565
615
80
45
42
3.8



TP
AVC
AFC
5
70
50.0
15
60
25.0
35
53
16.7
70
48
12.5
115
42
10.0
165
37
8.3
210
34
7.1
245
33
6.3
265
34
5.6
275
36
5.0
280
37
4.5




Contoh gambar diatas adalah hubungan antara jumlah produksi dengan biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata.
d.      Hubungan Antara Kurva Biaya Produksi Jangka Pendek dan Kurva Produksi Jangka Pendek
     Besarnya kecilnya biaya produksi yang dikeluarkan seorang produsen untuk menghasilkan output tertentu ditentukan oleh dua hal, yaitu:
a)      Banyaknya input yang digunakan
b)      Harga input dipasar
     Dengan asumsi harga beli input dipasar bersifat konstan, maka besar kecilnya biaya yang dikeluarkan produsen akan mempengaruhi jumlah output dengan input yang digunakan, sedangkan dalam fungsi biaya produksi dianalisis hubungan antara biaya yang dikeluarkan produsen dengan output yang akan dihasilkan.
     Fungsi produksi dan fungsi biaya ada hubungan khusus. Hubungan tersebut ialah fungsi biaya merupakan kebaliakn fungsi produksi, artinya bentuk fungsi biaya produksi ditentukan oleh bentuk kurva produksinya.
      Misal fungsi produksi model Cobb-Dauglas. Fungsi produksi Cobb-Dauglas diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan Douglass, P.H (1982), yang dituliskan dan dijelaskan Cobb, C.W dan Douglass, P.H dalam artikelnya “A Theory of Production”. Artikel ini dimuat dalam majalah American Economic Review 18, halaman 139-165. Pendekatan Cobb-Douglass merupakan bentuk fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk input. Untuk produksi, fungsi dapat digunakan rumus :
                    Y =  
Keterangan:
Y = total produksi (nilai moneter semua barang yang diproduksi dalam setahun)
L = input tenaga kerja
K = input modal
A = produktivitas total
α dan β adalah elastisitas output dari tenaga kerja dan modal, masing-masing. Nilai-nilai konstan ditentukan oleh teknologi yang tersedia.
Misal fungsi produksi Cobb Douglas Q = 4  
Harga input Kapital () adalah 4 satuan dan Harga input Tenaga Kerja () adalah 2 satuan, sedangkan Input K dianggap tetap 100 satuan.
      Dari informasi diatas dapat dirumuskan fungsi biaya produksinya sebagai berikut:
TC = FC + VC
TC = K . L
Dimana
Q = 4
Q = 4.
Q = 4. 10
Q = 40
Sehingga L = ()/()
TC = 4 . K . 2 . L
TC = 4 . 100 . 2()/()
TC = 800 . ()/()
L
Q
TC
1
40

800

2
67
27
2,263
1,463
3
91
24
4,157
1,894
4
113
22
6,400
2,243
5
134
21
8,944
2,544
6
153
20
11,758
2.831
7
172
19
14,816
3,059
8
190
18
18,102
3,286
9
208
18
21,600
3,498
10
225
17
25,298
3,698

Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa fungsi produksi adalah merupakan fungsi kebalikan (inverse function) dari fungsi biaya produksi. Bentuk fungsi biaya produksi sepenuhnya akan tergantung kepada bentuk fungsi produksinya.

e.       Elastisitas Biaya
Elastisitas biaya, xx mengukur presentase perubahan biaya total (TC) yang disebabkan oleh satu persen perubahan output.
Secara aljabar elastisitas biaya tersebut adalah :
Xx =         Presentase peubhan biaya total (TC)
                   Presentase perubahan output (Q)
Presentase perubahan out (Q)
Hubungan antara elastisitas biaya dengan returns to scale adalah segala berikut :
Jika
Maka
Returns To Scale
Presentase ATC < Presentase Q
< 1
Increasing
Presentase ATC = Presentase Q
= 1
Costant
Presentase ATC > Presentase Q
>1
Decreasing

Pada elastisitas biaya lebih kecil satu ( <1), biaya akan meningkat lebih lambat daripada output. Jika harga-harga Input tidak berubah (kostan), maka <1 tersebut secara tidak langsung menunjukan rasio output-input yang lebih tinggi dan keadaan increasing returns to scale =1, maka porsi kenaikan output dab biaya besarnya sama dan ini menunjukan constant returns to scale. Jika .1, maka setiap kenaikan output akan menyebabkan kenaikan biaya yang lebih besar, ini menunjukan keadaan decreasing returns to scale.



Bab III
Penutup
Kesimpulan
            Tujuan bab ini adalah untuk mengembangkan beberapa peralatan yang dapat kita gunakan untuk mempelajari bagaimana perusahaan membuat keputusan produksi dan penetapan harga. Anda sekarang seharusnya mengerti apa yang ekonom maksud dengan istilah biaya dan bagaimana biaya-biaya berbeda dengan jumlah barang yang diproduksi oleh perusahaan.




Daftar Pustaka
Ari Sudarman, 1989, Teori Ekonomi Mikro,Edisi Ketiga,Jilid 1,BPFE, Yogyakarta.
Bilas, Richard A, 1994, Micro Economics Theory, Mc.Graw-Hill, International Book Company.
Boediono, 1989, Ekonomi Mikro, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Ferguson, C.E., and J.P. Gould. 1975. Microeconomic Theory. Fourth Edition, Yale University.
Henderson, J.M. and R.E. Quandt. Microeconomic Theory: A Mathematical Approach. Third Edition, McGraw-Hill International Book Company.
Koutsoiyannis, A. 1985. Modern Microeconomics. ELBS Edition Macmillan Publishers Ltd, London.
M. Farid Wijaya, 1990, Ekonomi Mikro, Edisi Pertama, BpFE, Yogyakarta.
Nicholson,Walter. 1999. Teori Mikroekonomi. Alih Bahasa: Daniel Wirajaya, Edisi ke-5, Binarupa Aksara, Jakarta.
Sukirno, Sadono. 2003, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi Ketiga, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada.

Salvator, Dominick, 1992, Theory and Problems OF Microeconomics Theory, Third Edition, Samuelson, Paul A. &  William D.Nordhaus,1992, Economics, 12th Ed. Mc.Graw Hill, Internasional Book Company., Inc.