Sejarah
Pemikiran Ekonomi John Maynard Keynes
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah sejarah pemikiran ekonomi
Di
susun oleh:
Muhammad
Hanan Safei (20140430195)
FAKULTAS
EKONOMI
PROGRAM
STUDI ILMU EKONOMI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN
AJARAN 2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya
mampu menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah pemikiran Ekonomi.
Saya menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran, guna pembuatan makalah yang lebih baik lagi ke depannya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 28 Februari 2016
Penyusun
(Muhammad
Hanan Safei)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
The
General Theory of Employment, Interest, and Money adalah karya tulis
Keynes yang paling terkenal. Buku ini ditulis sebagai reaksi terhadap
depresi besar-besaran yang terjadi tahun 1930-an yang tidak berhasil dipecahkan
dengan metode klasik dan neo-klasik. Dalam bukunya, Keynes menerangkan bahwa
pemerintah harus melakukan campur tangan dalam mengendalikan perekonomian
nasional dengan kebijakan-kebijakan secara aktif sehingga mempengaruhi gerak
perekonomian.
Teori klasik dan neo-klasik tidak
mampu menjelaskan fenomena dan peristiwa yang terjadi, apalagi memberikan
penyelesaian untuk persoalan tersebut. Dalam situasi tak menentu inilah lahir
seorang tokoh ekonomi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh, yaitu J.M
Keynes.
1.2.
Rumusan Masalah
a)
Bagaimana Sejarah J.M. Keynes?
b)
Bagaimana
pemikiran-pemikiran J.M. Keynes?
c)
Apa
saja karya-karya J.M. Keynes?
d)
Bagaimana
kritikan J.M. Keynes terhadap teori klasik?
e)
Bagaimana
peran pemerintah dalam perekonomian saat itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
J.M. Keynes
John
Maynard Keynes adalah seorang tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris. John
Maynard Keynes dilahirkan di Cambridge, Inggris pada tanggal 5 Juni 1883.
Keynes dibesarkan pada zaman Ratu Victoria. Pada waktu masih sekolah Keynes
memang cemerlang. Ketika Keynes berusia empat setengah tahun ia sudah
memikirkan arti bunga dilihat dari segi ekonomi. Pada umur enam tahun ia sudah
ingin mengetahui bagaimana kerja otak manusia. Ketika Keynes berusia tujuh
tahun, bagi ayahnya yang juga ahli ekonomi yang bernama John Neville Keynes
yang juga terkenal, Keynes merupakan seorang teman yang menyenangkan sekali,
Keynes sangat sayang kepada ibunya.
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di cambridge. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes.
Keynes juga tercatat sebagai bendaharawan King’s College sejak tahun 1908 ia wafat. Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision, sebagai Treasury (1915-1919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan utama Inggris ke Konferensi Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia mengundurkan diri pada bulan Juni 1919. Pengunduran Keynes itu sebagai tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam Perjanjian Versailles. Karena menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat rangsangan yang tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan autarki Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan. Munculnya Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak tahun 1933, dan pada akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih dahsyat dari peperangan-peperangan sebelumnya.
Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya yang berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi dan perdamaian ) yang membuat Keynes terkenal.
Tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan National Mutual Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi.
Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan terkenal hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang
tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral Inggris) dan pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni suatu gelar kerajaan yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang sangat besar itu.
Pada juli 1944 Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke Konferensi Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika Dan konferensi itu lahirlah apa yang dikenal dengan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (ZBRD yakni International Bank for Reconstruction and Development). Tahun 19445 Keynes juga pernah menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit Inggris Amerika) .
Nama John Maynard Keynes adalah sebuah nama Inggris yang kuno. Keynes ialah seorang tradisionalis. Kecakapan serta sifat-sifat baiknya diperoleh secara turun temurun. Ia menjadi dosen dalam mata kuliah ilmu ekonomi dan keuangan di cambridge. Dunia sejarah ilmu ekonomi semakin sempurna karena munculnya berbagai pemikiran mengenai ekonomi dan keuangan yang baru dari berbagai hasil pemikiran J.M, Keynes yang dinilai para ahli ekonomi sebagai ekonomi modern. Kemudian ia dikenal sebagai tokoh yang menyebabkan lahirnya mazhab baru yakni mazhab Keynes.
Keynes juga tercatat sebagai bendaharawan King’s College sejak tahun 1908 ia wafat. Di samping itu Keynes juga menjadi anggota Royal Cominision, sebagai Treasury (1915-1919) dan pada bulan Januari 1919 Ia menjadi utusan utama Inggris ke Konferensi Perdamaian Paris. Sebagai utusan konferensi itu, ia mengundurkan diri pada bulan Juni 1919. Pengunduran Keynes itu sebagai tindakan protesnya terhadap pasal perampasan dalam Perjanjian Versailles. Karena menurut Keynes bahwa dalam Perjanjian Versailles itu terdapat rangsangan yang tidak disadari untuk kebangkitan yang lebih hebat lagi dan militerisme dan autarki Jerman. Ternyata apa yang diutarakan Keynes menjadi kenyataan, karena dalam kurun waktu 20 tahun ramalan Keynes itu benar-benar menjadi kenyataan. Munculnya Gerakan Nazi Fasis di bawah Hitler menjadi dominan di Jerman sejak tahun 1933, dan pada akhir tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II yang jauh lebih dahsyat dari peperangan-peperangan sebelumnya.
Pada bulan Desember tahun 1919 itu pulalah Keynes menerbitkan bukunya yang berjudul The Economic Consequences of the Peace (Konsekuensi ekonomi dan perdamaian ) yang membuat Keynes terkenal.
Tahun 1921 sampai 1938 ia menjabat sebagai presiden komisaris dan National Mutual Life Assurance Society dan memimpin suatu perusahaan investasi.
Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan lagi hasil pemikirannya yang terpenting dan terkenal hingga sekarang yakni The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum mengenai Lowongan/Peluang Kerja, Bunga dan Uang
tahun 1941 Keynes diangkat menjadi direktur Bank of England (Bank Sentral Inggris) dan pada tahun 1942 Ia menjadi The First Baron Keynes of Tilton, yakni suatu gelar kerajaan yang sangat terhormat berkat sumbangan pikirannya yang sangat besar itu.
Pada juli 1944 Keynes juga pernah memimpin delegasi Inggris ke Konferensi Moneter dan Keuangan PBB di Bretton Woods, Anierika Dan konferensi itu lahirlah apa yang dikenal dengan Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (ZBRD yakni International Bank for Reconstruction and Development). Tahun 19445 Keynes juga pernah menjadi perunding utama dari Anglo-American Loan (Kredit Inggris Amerika) .
B.
Pemikiran
J.M. Keynes
John Maynard Keynes adalah seorang penganut teori ekonomi
merkantilis, dimana kebanyakan teori yang dikeluarkannya difokuskan pada upaya
pemerintah negara bersangkutan untuk menjaga kestabilan ekonominya. Beliau
merupakan seorang pegawai di Badan Keuangan Inggris yang mencetuskan beberapa
pemikiran mengenai sistem perekonomian modern yang hingga sekarang karyanya
digunakan sebagai pedoman ekonomi dunia internasional. Idenya berawal pada
akhir perang Dunia I, yang diawali dengan ketidak setujuan Keynes terhadap
hukuman yang dijatuhkan oleh Liga Bangsa- Bangsa terhadap Jerman atas segala
kerugian perang yang berujung pada pelunasan seluruh kerugian dan hutang negara
Jerman terhadap negara- negara pemenang Perang Dunia I termasuk Inggris.
Keynes beranggapan bahwa hukuman tersebut akan sulit
ditepati dan dipenuhi oleh Jerman dan justru hal tersebut membuat perekonomian
negara- negara lain runtuh dan Jerman sendiri juga akan sengsara memenuhi
hukuman tersebut. Hal ini kemudian terbukti dengan jatuhnya perekonomian Eropa
dan terjadinya Perang Dunia II. Keynes beranggapan bahwa produksi yang terus
menerus dilakukan Jerman sebagai upaya untuk membayar hutang perang semakin
menyengsarakan industrinya sendiri. Negara juga diperlukan untuk melakukan
upaya investasi sebagi upaya preventif agar ekonominya tidak collapse.
Dari sinilah kemudian Keynes dikenal sebagi ekonom modern yang mengajukan isu
investasi oleh negara.
Sebagai seorang ekonom yang mendasarkan teorinya pada teori
merkantilis, Keynes menekankan segala bentuk upaya pen-stabilan ekonomi negara
pada kebijakan- kebijakan pemerintah. Keynes menyebutkan bahwa pemerintah dalam
rangka untuk menghindari dan menangani krisis yang dapat sewaktu- waktu
menyerang, perlu melakukan suatu bentuk investasi dalam bentuk fasilitas
publik.
Namun hal ini tidak selamanya berhasil, karena penambahan
nilai investasi yang tidak diikuti dengan peningkatan kemampuan konsumsi
secepat proses produksi juga akan menimbulkan krisis perekonomian. Sehingga hal
ini perlu diseimbangkan dengan kekuatan ekonomi yang sedang berlangsusng dalam
suatu kurun waktu tertentu. Hubungan antara investasi dan konsumsi ini
digambarkan oleh Keynes dalam suatu siklus model ekonomi yang dimana keduanya
berakar dari pendapatan. Di lain pihak, Keynes juga mencoba menjelaskan
mengenai alur investasi pemerintah yang kemudian bergerak menuju arah tabungan
(saving). Saving dapat disebut sebagai investasi ketika hal tersebut
dikaitkan dengan bunga. Sehingga jika tabungan mencukupi untuk melakukan
investasi, maka bunga akan cenderung turun dan dapat menghasil suatu bentuk
investasi baru yang menguntungkan. Namun jika tabungan tidak dapat memenuhi
syarat investasi, maka bunga akan naik dan cenderung menarik minat masyarakat
untuk menyimpan uangnya.
Keynes juga berpendapat mengenai
pentingnya suatu negara untuk terlibat dalam organisasi ekonomi dan perdagangan
internasional, seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Hal
tersebut bagi Keynes dianggap menguntungkan negara karena dengan keterlibatan
suatu negara dalam organisasi tersebut dapat membantu secara langsung
perekonomian negara yang bersangkutan jika suatu saat mengalami krisis. Oleh
sebab itu, tidak heran bahwa Keynes juga merupakan salah satu ekonom yang
setuju terhadap pembentukan sistem moneter global, yakni Bretton Woods System.
Sistem inilah yang kemudian membawa perubahan besar bagi kondisi dan sistem
perekonomian dunia. Selain itu, Keynes juga menyarankan akan adanya kebijakan
pendapatan (income policies). Hal tersbut kemudian dihubungkan pada
upaya negara untuk mencapai kondisi full employment. Hal
tersebut disebutkan oleh Keynes dapat dilakukan melaui perubahan status
perusahaan swasta menjadi suatu perusahaan atas nama negara. Disini dapat
terlihat bahwa Keynes mendukung penuh otoritas negara dan pemerintah dalam
mengatur ekonomi di negaranya. Perubahan status ini dimaksudkan agar negara
dapat lebih leluasa dalam mengatur kebijakan yang dikeluarkan perusahaan
sehingga dapat menguntungkan rakyat secara keseluruhan. Melalui hal inilah
negara dapat menciptakan full employment. Sama seperti para ilmuwan
lainnya, Keynes juga menuai kritik dari para pemikir ekonomi lainnya. Hal
tersebut terkait dengan pendapat Keynes yang mengatakan bahwa inflasi
sesungguhnya bukan merupakan masalah dalam bagian ekonomi, namun inflasi lebih
cenderung menjadi persoalan dalam bidang politik. Oleh karena pandangan ini,
Keynes tidak terlalu menyoroti persoalan inflasi sebagai suatu hal yang perlu
diatas melaui upaya ekonomi.
C. Karya-karya J.M. Keynes
Sebagai
pakar ekonomi, ia telah menulis banyak buku yaitu:
a. Keynes, tahun 1913 menulis: Indian
Currency and Finance, yang memperlihatkan ketertarikannya pada masalah
moneter. Tulisan berikutnya tahun 1919 adalah: The Economic
Consequences of the Peace. Pada tahun 1922 ia menulis: A Revision of the
Treaty. Kedua buku tersebut berdasarkan pengalamannya dalam delegasi
perdamaain Versailles (perdamaain untuk mengakhiri Perang Dunia I).
b. Tahun 1919 ia menulis: Dalam
buku The Economic Consequences of the Peace Keynes mengkritik
cara yang digunakan pihak pemenang perang dunia I (Amerika, Inggris dan
Prancis) untuk menekan negara yang kalah (Jerman) dengan mensyaratkan
pembayaran hutang perang yang berat. Keynes meramalkan bahwa tindakan tersebut
akan menciptakan kemarahan dan dendam dari negara Jerman. Ramalan itu terbukti
dengan diprakarsainya perang dunia II oleh Jerman sebagai wujud balas dendam.
c. Tahun 1923 ia menulis: A
Tract on Monetary Reform, yang berisi keprihatinannya terhadap
perubahan daya beli uang. Tulisannya yang lain adalah A Treatise of
Money (Risalah Uang) yang terbit tahun 1930. Buku ini terbit dalam dua
volume, volume pertama menyajikan tantang arti dan peran uang dalam
perekonoian murni sedangkan volume kedua membahas penerapannya dalam
perekonomian.
d. Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan
bukunya yang paling terkenal: The General Theory of Employment,
Interest, and Money. Dalam bukunya itu diungkapkan bahwa
penghasilan dan peluang/lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran
swasta dan negara. Pendapat ini dinilai para ahli ekonomi dunia sebagai suatu
penyimpangan dan tradisi Neo-Klasik dan akhirnya menciptakan mazhab baru,
mazhab ekonomi modern yang biasa dikenal dengan sebutan mazbab Keynes.
e. Selain buku-bukunya itu, Keynes juga
menerbitklan buku hasil pemikirannya berjudul: How to Pay for the War.
Dalam bukunya itu Keynes mengutarakan suatu cara untuk menghindari terjadinya
inflasi pada zaman perang yakni dengan jalan tabungan paksa atau tabungan
penangguhan.
D.
Kritikan
Keynes terhadap Teori Klasik
Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada
kekuatan mekasnisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi keseimbangan,
kegiatan produksi secara otomatis akan menciptakan daya beliu untuk membeli
barang-barang yang dihasilkan. Daya beli tersebut diperoleh sebagai balas jasa
atas faktor-faktor produksi seperti upah, gaji, suku bunga, sewa dan
balas jasa dari faktor-faktor produksi lainnya.
Dalam posisi keseimbangan tidak terjadi kelebihan maupun
kekurangan permintaan. Ketidakseimbangan (disequlibrium) dinilai kaum
klasik sebagai suatu yang sifatnya sementara. Nanti akan ada ada suatu taangan
tak terlihat ( invisble hand) yang akan membawa perekonomian
kembali pada posisi keseimbangan.
Kaum klasik juga percaya bahwa dalam keseimbangan semua
sumber daya , termasuk tenaga kerja, akan digunakan secara penuh ( full-employed).
Jadi, dalam pasar persaingan sempurna mereka mau bekerja
pasti akan memperoleh pekerjaan. Pengecualian berlaku bagi mereka yang
memilih-milih pekerjaan atau tingkat upah yang tidak sesuai. Kedua hal tersebut
dinilai oleh kaum klasik sebagai pengangguran sukarela (voluntary
unemployment) .
Kaum klasik meyakini bahwa setiap barang yang diproduksi
akan selalu diiringi oleh permintaan. Sesuai dengan teori Say, “setiap
perusahaan berlomba-lomba menghasilkan barang- barang dan jasa
sebanyak-banyaknya”.
Teori Say yang mengatakan bahwa “penawaran akan
menciptakan permintaannya sendiri” dikritik oleh Keynes sebagai
suatu kekeliruan. Dalam kenyataannya, biasanya permintaan lebih kecil
daripada penawaran, hal ini dikarenakan tidak semua pendapatan masyarakat
dilakukan untuk konsumsi, sebagiannya akan ditabung. Dengan demikian ,
permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total produksi. Walaupun
kekurangan ini bisa di eliminasi dengan menurunkan harga-hrga, tetap saja
permintaan lebih kecil dari penawaran. Inilah yang terjadi pada tahu
30-an saat perusahaan berlomba-lomba berproduksi tanpa kendali. Dipihak lain,
daya beli masyarakat terbatas. Akibatnjya banyak stock yang menumpuk. Sehingga
sebagian perusahaan mengurangi produksi bahkan sebgian melakukan rasionalisasi,
yaitu melakukan pengurangan produksi dengan mengurangi jumlah pekerja.
Tindakan rasionalisasi ini
menyebabkan sebagian pekerja menganggur, sehingga orang yang menganggur tidak
mendapatkan pendapatan. Akibatnya pendapatan masyarakat menjadi turun, daya
beli masyarakat juga turun , kegiatan produksi macet, dan terjadi kemerosotan
ekonomi (depresi). Sejak itu, masyarakat mulai curiga bahwa ada yang
salah dengan teori klasik dan neo-klasik yang berlaku secara umum pada saat
itu. Menurut keynes dalam pandangan klasiknya, produksi akan selalu meciptakan
permintaannya sendiri hanya berlaku untuk perekonomian tertutup sederhana.
E.
Peran Pemerintah
Dalam Perekonomian
Dari hasil pengamatan tentang depresi ekonomi maka Keynes
merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme
pasar. Hingga batas tertentu peran pemerintah justru diperlukan. Misalnya kalau
terjadi pengangguran maka pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk
proyek-proyek padat karya sehingga sebagian pengangguran mendapat pekerjaan
yang akhirnya akan menambah pendapatan masyarakat. Dan jika harga-harg naik
dengan cepat, maka pemerintah dapat menarik jumlah uang yang beredar dengan
mengenakan pajak yang lebih tinggi sehingga inflasi tinggi tidak akan terjadi.
Dari berbagai kebijaksanaan yang diambil, Keynes lebih
mengandalkan kebijakan fiskal karena pemerintah dapat mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan menyuntikkan dana berupa pengeluaran pemerintah untuk
proyek yang mampu menyerap tenaga kerja. Terutama dalam kondisi dimana
sumber-sumber daya belum diserap secara penuh, kebijaksanaan ini sangat ampuh
untuk meninggkatkan output dan memberantas pengangguran.
Keynes menganggap campur tangan pemerintah merupakan
keharusan terutama disaat perekonomian berjalan tidak sesuai seperti yang
diharapkan. Dengan kata lain pemerintah bertanggung jawab sebagai pengendali
jalannya perekonomian sehingga dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
Apakah Keynes tidak percaya pada mekanisme pasar bebas
sesuai doktrin laissez faire-laissez passer klasik?
Keynes sebetulnya percaya tentang semua hal yang dikemukakan oleh kaum klasik
tersebut. Akan tetapi, Keynes menilai bahwa jalan menuju keseimbangan dan full-employment tersebut
sangat panjang. Kalau ditunggu mekanisme pasar (lewat tangan tak kentara) yang
akan membawa perekonomian kembali pada posisi keseimbangan, dibutuhkan waktu
yang sangat lama. Keynes pernah menulis: “dalam jangka panjang kita akan mati!”
(In the long run we’re all dead!). jadi, satu-satunya cara untuk
membawa perekonomian kearah yang diinginkan kalau perekonomian berjalan tidak
sesuai dengan yang diharapkan, melalui lewat intervensi atau campur tangan
pemerintah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori
Keynes adalah suatu teori ekonomi yang didasarkan pada ide ekonom Inggris abad
ke-20 yaitu John Maynard Keynes. Teori ini mempromosikan suatu ekonomi
campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting.
Kebangkitan ekonomi Keynes menandai berakhirnya ekonomi laissez-faire,
suatu teori ekonomi yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pasar dan sektor
swasta dapat berjalan sendiri tanpa campur tangan negara.
Teori
ini menyatakan bahwa trend ekonomi makro dapat mempengaruhi perilaku individu
ekonomi mikro. Berbeda dengan teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses
ekonomi didasari oleh pengembangan output potensial, Keynes menekankan
pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian,
terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan
pemerintah dapat digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro,
untuk mengurangi pengangguran dan deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya,
uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan
terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan
agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat
digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke
tingkat normal. Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada
kecenderungan otomatis untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke
kondisi full employment (lapangan kerja penuh).
DAFTAR
PUSTAKA
http://wardahcheche.blogspot.co.id/2014/08/makalah-john-maynard-keynes.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar